Dakwah Kultural Pada Peringatan Milad Muhammadiyah 112 di PRM Bangunjiwo Barat
Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Bangunjiwo Barat bersama PRA sukses melaksanakan kegiatan puncak peringatan Milad Muhammadiyah ke-112. Kegiatan diselenggarakan pada Sabtu, 20 Jumadi ast-Tsani 1446 H yang bertepatan dengan 21 Desember 2024. Kegiatan puncak Milad Muhammadiyah pada tingkat Ranting Muhammadiyah Bangunjiwo Barat tahun ini dilaksanakan di rumah Bapak Sapto Priyono, MM.
Peringatan Milad Muhammadiyah ini diselenggarakan PRM dan PRA Bangunjiwo Barat dengan syiar budaya alias Dakwah Kultural. Acara dibawakan oleh pranata adicara menggunakan Bahasa Jawa. Ibu-ibu Aisyiyah menembang Panembrama Milad Muhammadiyah 112 diiringi oleh tetabuhan gamelan. Puncak acara yaitu pengajian, juga diiringi dengan alunan gamelan. Sebagai mana yang disampaikan Ketua PRM Bangunjiwo Barat, Ustadz Sumaryono dalam sambutannya, dakwah menggunakan gamelan telah dilakukan oleh Walisongo. Artinya dakwah dengan kesenian, khususnya gamelan, bukan hal baru.
Apapun gamelan pada kegiatan puncak peringatan Milad ditabuh atau dibawakan oleh Paguyuban Surya Gupita. Paguyuban tersebut diisi oleh anggota PRM Bangunjiwo Barat sebagai bentuk dakwah dalam bidang seni budaya (dakwah kultural). Menurut Ketua PCM Kasihan sekaligus Penasehat PRM Bangunjiwo Barat, Ustadz Agus Mulyono, S.E. dalam sambutannya, Paguyuban Surya Gupita telah dibentuk sejak 2014. Sempat vakum dan pada masa ini berhasil dihidupkan kembali menjadi Surya Gupita reborn. Beliau berharap paguyuban dapat menjadi seperti namanya yaitu surya yang menerangi kegelapan.
Harapan yang sama disampaikan Lurah Bangunjiwo, Bapak Suparjo, S.T., Msi dalam sambutannya. Beliau berharap, Muhammadiyah, khususnya Muhammadiyah Bangunjiwo Barat dapat menerangi kehidupan masyarakat Bangunjiwo Barat. Menurut beliau, Muhammadiyah telah berperan membantu pemerintah dan ke depan diharapkan dapat bersama mencerahkan kehidupan akhirat dan juga dunia anggotanya serta masyarakat. Hal ini sesuai dengan tema Milad Muhammadiyah ke-112. Bapak Lurah kemudian menutup sambutannya dengan tembang yang semakin menambah nuansa kebudayaan Jawa pada peringatan Milad kali ini.
Acara inti berupa pengajian juga dilaksanakan dalam bentuk tembang yang kemudian dijelaskan maknanya oleh penceramah. Pengajian disampaikan oleh Bapak Toto Sudarto, M.Pd. Beliau menembang Asmaradana diiringi Paguyuban Surya Gupita. Dalam penjelasan beliau, tembang yang disampaikan memotivasi individu untuk menjadi orang yang bersabar sehingga dapat memayu hayuning bawana atau menjadi rahmat bagi seluruh alam. Tidak hanya kepada sesama manusia yang merupakan bawana alit, muslim khususnya anggota Muhammadiyah hendaknya menjadi rahmat bagi semesta yaitu Bawana Ageng. Dengan demikian, menurut beliau, muslim menjadi orang yang dapat hidup sejahtera nantinya di Bawono Alit, Bawono Ageng, dan Bawono Langgeng. Yang terakhir disebut merupakan tempat asal dan tujuan manusia yaitu alam akhirat. Ini juga sesuai dengan falsafah Sangkan Paraning Dumadi yaitu manusia hendaknya ingat asal dan tujuan.
Kegiatan peringatan milad berlangsung meriah. Terlihat banyak jama'ah yang hadir dan mengikuti kegiatan secara antusias hingga selesai.(ram)
What's Your Reaction?
-
Like
-
Dislike
-
Funny
-
Angry
-
Sad
-
Wow