Menu
Close
Muhammadiyah Cabang

Kasihan

GELIAT RANTING TIRTONIRMOLO BARAT: Aisyiyah Konsisten Wujudkan Keluarga Sakinah

GELIAT RANTING TIRTONIRMOLO BARAT: Aisyiyah Konsisten Wujudkan Keluarga Sakinah

Smallest Font
Largest Font

“Komitmen, ini merupakan fondasi yang menguatkan hubungan keluarga agar tetap kokoh menghadapi berbagai dinamika kehidupan. Dengan komitmen yang kuat, pasangan suami-istri akan mampu menjalani kehidupan rumah tangga secara harmonis, seimbang, dan penuh berkah sebagai ihtiar mewujudkan keluarga sakinah, keluarga yang tenang, penuh cinta, kasih-sayang, dan diridai oleh Allah SWT.”

Demikian disampaikan oleh Ustazah Dra. Mariatun Sholikhah (Anggota Majelis Hukum dan HAM Pimpinan Wilayah Aisyiyah DI Yogyakarta) saat menjadi pembicara Pengajian Keluarga Sakinah Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Tirtonirmolo Barat Cabang Kasihan Daerah Bantul DIY pada Ahad 17 November 2024 di Masjid Amar Makruf Nahi Mungkar Kampung Menayu Lor, sebuah masjid yang representatif lokasinya di wilayah Ranting Tirtonirmolo Barat.

“Selain komitmen, fondasi penting dalam membangun keluarga sakinah adalah “komunikasi” antar anggota keluarga. Komunikasi efektif yang terbangun dalam keluarga sakinah akan dapat dilihat dengan adanya keterbukaan dalam “menyampaikan” dan “mendengarkan” perasaan dan pemikiran para anggota keluarga tersebut. Saling menyampaikan secara terbuka dan saling mendengarkan dengan penuh empati dan menghormati pendapat satu sama lain. Jika itu terjadi maka akan sangat baik dalam proses membangun keluarga sakinah.” Demikian ustazah Mariatun Sholikhah menambahkan.

Ustazah Mariatun Sholikhah yang aktif mendampingi warga yang memiliki masalah hukum dan membuka konsultasi hukum ini juga menyampaikan pengalaman dan berbagi resep membina hubungan keluarga, “Untuk dapat menjaga hubungan baik antar anggota keluarga maka resepnya empat T, yaitu: Tahabbub (saling cinta), Taafuf (saling memaafkan), Taawun (saling menolong), dan Tasyawur (saling bermusyawarah). Selain itu ada empat P yang perlu dihindari dalam membina keluarga yaitu: Pertengkaran, Pukul (KDRT), Pergi tanpa pamit, dan Perceraian.”

Pengajian Keluarga Sakinah diawali dengan pembacaan Kalam Ilahi, Sambutan Takmir, dan Sambutan Ketua PRA Tirtonirmolo Barat.

Ketua Takmir Masjid Amar Makruf Nahi Mungkar, Ustaz Sugiyono dalam sambutannya memyampaikan: “Kami merasa bahagia dan bersyukur karena dipercaya oleh Aisyiyah untuk menjadi tuan rumah Pengajian Keluarga Sakinah dan alhamdulillah pagi ini jamaahnya sangat antusias, melimpah sampai keluar di jalanan, mudah-mudahan akan membawa dampak positif bagi kemakmuran masjid Amar Makruf Nahi Mungkar ini ke depan.”

Ketua PRA Tirtonirmolo Barat, Ustazah Murwanti dalam sambutannya menyampaikan rasa optimis: “Pengajian Keluarga Sakinah ini sudah berlangsung sejak 2012 alhamdulillah masih istikamah dan jamaahnya semakin meningkat dilihat dari pagi ini disediakan konsumsi oleh tuan rumah sejumlah 400 lebih, insa Allah aman.”

Ustazah Murwanti menambahkan, “Kegiatan PRA Tirtonirmolo Barat bukan hanya Pengajian Keluarga Sakinah ini saja tapi banyak pengajian yang lain dan semuanya “gayeng”, meneyangkan dan menggembirakan.”

Sementara itu, Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Tirtonirmolo Barat, H. Sofriyanto Solih M, dalam sambutan setelah pengajian inti menggarisbawahi aspek komunikasi yang disampaikan oleh pembicara ustadzah Dra. Mariatun Sholikhah sebagai faktor penting membangun keluarga Sakinah Mawadah warahmah (SAMAWA).

“Kita sebagai orang tua harus senang ketika ada anak kita yang bisa diajak berkomunikasi dengan terbuka dan tidak merasa canggung, demikian juga suami terhadap istri atau sebaliknya, harus mau terbuka dalam hal komunikasi. Namun, tantangan keluarga saat ini adalah ketergantungan pada perangkat teknologi seperti ponsel dan media sosial sering mengurangi waktu berkualitas bersama keluarga. Interaksi tatap muka tergantikan oleh komunikasi digital yang kurang mendalam.”

Sofriyanto melanjutkan, SAMAWA sebagai akronim dari sakinah mawadah warahmah saat ini mengalami pergeseran, Sofriyanto mencotohkan, ada keluarga makan bersama di warung, sambil menunggu makanan datang, terlihat bapak, ibu, anak-anak semua main HP. Setelah makanan datang lengkap, masih terlihat bapak, ibu, anak-anak semua makan sambil main HP. Sofriyanto menanyakan kepada jamaah yang hadir: “itu tanda samawa atau bukan?” dijawab oleh jamaah: “bukan”. Sofriyanto menangkal: “Itu samawa zaman now, karena SAMAWA adalah Sama-sama sibuk WA.” Jamaahpun merespon dengan tertawa.

Editors Team
Daisy Floren

What's Your Reaction?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow

Artikel Terkait